Wednesday, July 20, 2011

~*FitNah GaYa MoDeN*~


"Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita." (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda,
"Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian berketurunan di atasnya, lalu Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena awal fitnah yang menimpa Bani Israil dari wanitanya." (Shahih, HR. Muslim)
Pada zaman sekarang ini, kemajuan teknologi mempermudahkan pergaulan antara lelaki dan wanita dan salah satu medium yang di gunakan untuk berhubung ialah laman web sosial seperti Facebook, twitter, blog dan banyak lagi. Di dalam kesibukan kita bersosial dengan meng'update' 'status', meng'comment', me'like' dan macam-macam lagi sedarkah kita bahawa apa saja yang kita lakukan itu boleh menimbulkan fitnah? Terutama sekali sekiranya ia melibatkan perhubungan komunikasi sosial di antara lelaki dan wanita. Sedarkah kita setiap gerak-geri kita dapat di lihat dan di baca oleh orang ramai melalui status,komen dan gambar-gambar yang terpapar lalu kemungkinan besar fitnah akan tersebar?
Sebagai contoh untuk memperlihatkan mudahnya fitnah tersebar di Facebook:
A: "Eh kau sedar tak? Mr X tu selalu je 'like' status Miss Y,"
B: "A'aa! Aku pun prasan gak, kat 'news feed' hari tu aku terbaca Mr X 'comment' kat 'profile picture' Miss Y, siap dengan ketawa mesra-mesra lagi, jangan-jangan mereka 'couple' kot?"
C: "Eh korang ni, tak baik tau cakap benda-benda macam ni. Mereka kawan je kot. kan Miss Y tu adik kawan baik Mr X, lagi pun mereka kan ahli persatuan pelajar islam kat kolej kita tak mungkin mereka 'couple', kan 'couple' itu haram,"
A: "Eh tak kan cuma kawan? Aku tengok hari tu 'wall page' si Miss Y penuh dengan 'comment' dan 'like' dari Mr X. Yelah, aku tengah 'curious' sangat hari tu jadi aku cek lah 'wall page' mereka berdua,"
C: "Tapi mereka kan cakap tentang benda-benda biasa je dan bergurau tu kan biasa antara kawan, aku yakin mereka takkan terjebak dengan gejala 'couple' ni, jangan asyik berburuk sangka dengan orang,"
B: "Tapi kau tak tau kan kalau-kalau dorang  bertukar 'inbox' antara satu sama lain?"
C: "..."
Contoh di atas mungkin kedengaran seperti mustahil kepada sesetengah orang tetapi perlu kita ingat fitnah itu datang dalam banyak bentuk sama ada jelas atau tidak dan kita sedari atau tidak kita sedari.  Jadi apa salahnya kita mengambil langkah berjaga-jaga dalam menghindari diri dari di 'gossip' hingga menjadi fitnah. Walaupun niat kita baik namun jika di lihat oleh mata luar mungkin ia akan menjadi fitnah jadi berhati-hatilah dalam mengunakan laman web sosial seperti Facebook ini.
Nasihat untuk semua jangan terlalu asyik bersosial dan jangan terpedaya dengan helah internet. Jangan lupa walaupun kita berada di alam maya dan  bukan berinteraksi dengan nyata. Walaupun kita bukan berinteraksi dengan nyata, kita tetap wajib menjaga tatasusila yang berlandaskan agama islam yang melarang pergaulan tanpa sebab dan batas antara dua jantina. Sentiasalah beringat dan berwaspadalah akan fitnah yang mungkin timbul ketika kita asyik mengunakan kemudahan internet.
Tundukanlah pandangan mu di alam nyata dan alam maya.
Firman Allah dalam Surat An-Nuur: 30-31 yang ertinya:
"Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya..."
- SumberIluvislam.com-

Wednesday, July 6, 2011

~*LiVe.LaUgH.LoVe*~

1. It hurts to love someone and not be loved in return. But what is more painful is to love someone and never find the courage to let that person know how you feel.

2. A sad thing in life is when you meet someone who means a lot to you, only to find out in the end that it was never meant to be and you just have to let go.

3. Everybody wants happiness, nobody wants pain, but you can't have a rainbow, without a little rain 

4. The best kind of friend is the kind you can sit on a porch swing with, never say a word, and then walk away feeling like it was the best conversation you've ever had.

5. It's true that we don't know what we've got until we lose it, but it's also true that we don't know what we've been missing until it arrives.

6. It takes only a minute to get a crush on someone, an hour to like someone, and a day to love someone but it takes a lifetime to forget someone.

7. Don't go for looks, they can deceive. Don't go for wealth, even that fades away. Go for someone who makes you smile because it takes only a smile to make a dark day seem bright.

8. Dream what you want to dream, go where you want to go, be what you want to be. Because you have only one life and one chance to do all the things you want to do.

9. Always put yourself in the other's shoes. If you feel that it hurts you, it probably hurts the person too.

10. Throughout life people will make you mad, disrespect you and treat you bad. Let God deal with the things they do, because hate in your heart will consume you too. 

11. What seems like the right thing to do could also be the hardest thing you have ever done in your life. 

12. The only reason people hold onto memories so tight is because memories are the only things that don’t change; when everybody else does. 

13. Often in life we forget the things we should remember and remember the things we should forget

14. A careless word may kindle strife. A cruel word may wreck a life. A timely word may level stress. But a loving word may heal and bless.

15. The happiest of people don't necessarily have the best of everything, they just make the most of everything that comes along their way.

16. Life is too short to wake up in the morning with regrets. So love the people who treat you right, forget about the ones who don't and believe that everything happens for a reason. If you get a chance, take it. If it changes your life, let it. Nobody said that it'd be easy; they just promised it would be worth it. 

17. Love begins with a smile, grows with a kiss, and ends with a tear. When you were born, you were crying and everyone around you was smiling. Live your life so that when you die, you're the one smiling and everyone around you is crying. 

18. Everything happens for a reason. Nothing happens by chance or by mean of good luck. Illness, injury, love, lost moments of true greatness & sheer stupidity all occur to test the limits of your soul. Without this small test, whatever they may be, life would be like a smoothly paved, straight, flat road to nowhere. It would be safe & comfortable, but dull and utterly pointless.

19. If someone hurts you, betrays you, or breaks your heart, forgive them for they have helped you learn about trust and the importance of being cautious when you open your heart. If someone loves you, love them back unconditionally, not only because they love you, but because in a way, they are teaching you to love & how to open your heart & eyes to things.

20. What’s done is done, what's gone is gone. One of life's lessons is always moving on. Getting over a first love, dealing with heartbreak, dealing with death and dealing with life. It’s ok to look back and think of fond memories, but keep moving forward and you will live your life happily. 





- Sources: Various people -

Tuesday, July 5, 2011

~*SoLaT sEmPurNa bEnTenG HinDaRi KeMuNgKaRan*~

Pensyariatan solat kepada Rasulullah SAW pada peristiwa bersejarah Israk dan Mikraj berbeza dengan konsep penerimaan wahyu menjelaskan kepada kita bahawa solat itu teras agung terhadap label seorang Muslim.

Bahkan dalam Islam, diserlahkan kekuatan solat itu sehingga diisytihar sebagai benteng kukuh yang mampu mencegah perbuatan maksiat. Malah, ia sering disebut sebagai jaminan pasti bagi kita dalam menolak perbuatan mungkar. 

Tokoh ulama dari Tunisia, Syeikh Tahir Ibn A’syur, dalam kitabnya Maqasid al-Syariah, menyatakan bahawa setiap kefarduan yang diwajibkan ke atas setiap mukalaf, manfaatnya kembali kepada pelaksananya. 

Justeru, dalam persoalan solat juga ada manfaat tersendiri. Allah berfirman yang bermaksud: “Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu daripada al-Quran dan dirikanlah solat (dengan tekun); sesungguhnya solat itu mencegah daripada perbuatan yang keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya) dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Ankabut, ayat 45).

Ayat ini memberi kefahaman bahawa solat dapat menghindar perbuatan mungkar dan itulah yang kita fahami selama ini.

Namun realitinya, dari segi praktikal ramai yang tertanya-tanya kenapa masih lagi ada perbuatan mungkar dan maksiat sedangkan si pelaku seorang yang tidak meninggalkan solat. Bukankah kehidupan realiti ini menggambarkan seolah-olah ada percanggahan dengan yang dinyatakan dalam al-Quran. 

Sebenarnya, maksud al-Quran itu langsung tidak bercanggah dengan realiti kehidupan manusia. Boleh jadi solat yang dilakukan kita tidak memenuhi kriteria yang dikehendaki dalam menghindarkan diri daripada perbuatan mungkar.

Jadi tidak menghairankan apabila Nabi SAW meletakkan graf tertentu kepada pelaku solat. Baginda bersabda yang bermaksud: “Ada orang yang telah melaksanakan solat, tetapi ia hanya menerima sepersepuluh, sepersembilan, seperlapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga atau setengah pahala saja dari solatnya.” (Hadis hasan dari Ahmad, Abu Daud dan Ibn Hibban).

Solat bukan sekadar ibadah anggota badan saja tetapi ia adalah ibadah yang diteraskan dari hati sanubari seorang Muslim. 

Disebabkan itu, Syeikh Muhammad Bayumi dalam kitabnya Akhta’ al-Musallin min Takbir ila Taslim menyatakan, orang yang hendak melakukan solat (iaitu sebelum solat) sudah semestinya ia tidak melakukan kejahatan dengan tangannya, tidak berkata kesat, tidak melihat yang diharamkan. Perbuatan hendak melakukan solat itu sendiri secara automatik membendung rasa inginkan kemungkaran.

Imam Ibn Kathir mensyaratkan tiga pokok asas solat iaitu, ikhlas, khasy-yah (takut) dan mengingati Allah. Ikhlas mengarah kita kepada perbuatan makruf, manakala khasy-yah (takut) pula menghalang daripada perbuatan mungkar.

Sebab itu, perbuatan solat secara zahirnya saja bukan penentu atau jaminan seseorang itu meninggalkan mungkar secara pasti. Walaupun ayat ini menyatakan demikian, namun ayat al-Quran perlu diteliti secara keseluruhan. 

Boleh jadi solat dilakukan tanpa khusyuk, sambil lewa, malas bila mengerjakannya, solat dalam keadaan tergesa-gesa malah mungkin dilakukan semata-mata untuk berpura-pura dengan maksud riak.

Dalam al-Quran diceritakan bagaimana mungkin perbuatan mungkar mampu ditinggalkan secara pasti dengan melakukan solat semata-mata, sedangkan dalam ayat lain Allah menyatakan kemurkaan kepada orang yang solat. 

Ibnu Abbas memberi gambaran yang dimaksudkan orang yang celaka ialah mereka mengerjakan solat ketika di hadapan banyak orang dan tidak mengerjakannya ketika ia dalam keadaan bersendirian. 

Begitu juga mereka yang lalai mengerjakan solat pada waktu ditetapkan dan sengaja melewat-lewatkan solat adalah ciri golongan munafik.

Bukan semua solat yang dikerjakan menghindarkan dirinya daripada perbuatan mungkar kerana mereka yang solat juga ada yang berpura-pura dengan solatnya seperti Abdullah bin Ubai bin Salul sendiri pernah solat di belakang Baginda Rasulullah SAW.

Justeru, amalan solat berdasarkan hadis sahih mengikut tatacara solat Nabi perlu dipelajari supaya solat tidak ditolak Allah hanya kerana kejahilan memahami sunnah. 

Pada masa sama, benteng untuk mencegah kemungkaran bukan sekadar pergerakan anggota zahir semata-mata tetapi berkait rapat dengan hati. Solat adalah ikatan batin antara manusia dengan Allah. 

Andai manusia cukup beradab sopan dengan Allah bermula dari saat takbir hingga salam, pastinya latihan sebanyak lima kali sehari itu dapat membentuk jiwa yang beradab sopan dengan Allah sepanjang kehidupan kita. 

Janganlah apabila kita melakukan maksiat, maka kita menyalahkan solat kerana tidak mampu menjadi benteng. Tetapi periksalah keadaan solat kita, adakah ia benar-benar solat yang dikehendaki oleh Allah.


- Oleh: Muhammad Asyraf (Imam Muda) -

Saturday, July 2, 2011

~*BuKaN HaNyA LaFaZ BiCaRa*~



Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Hamka)
Sememangnya cinta itu sering kali dikaitkan dengan keindahan, dan sering sahaja mengundang senyuman.  Ada yang sanggup memperjuangkan cinta sehingga sanggup pula melepaskan yang dimiliki demi mengejar cinta.  Lihat sahaja paparan di media pada hari ini,  tataplah berita di kaca televisyen dan internet,  bacalah berita di akhbar dan majalah.  
Apa yang sering dikaitkan dengan keruntuhan nilai akhlak remaja?  Sudah pastilah kerana cinta yang diagung-agungkan sehingga sanggup pula lari dari rumah meninggalkan ibu bapa yang telah banyak berkorban.  Hanya kerana cinta,  manusia sering saja menghalalkan yang sudah termaktub haramnya.  Bukankah sejak di awal usia,  kita sering kali diberitahu bahawa penzinaan dan menghampiri zina itu tetap HARAM hukumnya?
Barang siapa yang cintakan sesuatu,  maka dia akan menjadi hamba kepada yang dicintainya. Barang siapa yang mencintai sesuatu,  maka dia banyak menyebutnya, mengingatinya,  dan memikirkannya (Ibnu Ata'illah – Kitab Al-Hikam )
Bukan salah cinta itu hadir dalam diri setiap manusia.  Tetapi salah manusia yang tidak pandai, tidak cekap menguruskan perasaan cinta yang hadir.  Benarkah cinta yang dirasakan jika kita sanggup mengetepikan cinta kita kepada Allah,  cinta kita kepada Rasul,  cinta kita kepada Islam, dan cinta kita kepada ibu bapa?  
Bukankah cinta itu jauh lebih mulia daripada cinta yang kita sanggup agung-agungkan.  Percayalah, setiap rasa cinta yang hadir sehingga kita mengetepikan soal halal dan haram itu tidak lebih sekadar cinta yang berajakan NAFSU.  Ya Allah,  jauhkanlah kami daripada mengulit mimpi indah dalam cinta yang semakin hari semakin menjauhkan kami daripadaMu.Tuntunlah hati ini untuk mengenali cintaMu,  mendahulukan cintaMu,  dan tidak menduakan cintaMu.
Mana mungkin rasa cinta ini, 
Ku curahkan untuk lelaki yang telah lupa, 
Lupa pada cintanya pada pemilik cinta, 
Mana mungkin rasa  cinta ini,
Ku serahkan kepada lelaki yang kedekut, 
Kedekut untuk mengucapkan ayat-ayat cintanya pada pemilik cinta, 
Mana mungkin cinta ini,
Ku amanahkan buat seorang lelaki yang culas, 
Culas dalam melaksanakan amanah pemilik cinta,
Mana mungkin ku merasa bahagia,
Jika aku menjulang-julang peminjam cinta,
Tapi mengetepikan pemilik cinta.

Berkali kita diingatkan. Lahir sahaja di dunia, menjengah alam telah pun diazan dan diiqamahkan. Cinta kepada Allah,  adalah cinta yang agung dan suci.  Cinta yang sebenar-benarnya menuntut kesabaran,  ujian iman,  dan ketaqwaan.  Cintailah Allah,  dan Allah akan memelihara cinta yang tersulam indah sesama manusia.
Allah swt berfirman: "Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil." (Sahih Bukhari)
- Sumber: iluvislam.com -

Elegant Rose - Double Heart